Gadis Cilik Tewas di Jalan Tol
PADALEUNYI,(GM)-
Trisnawati, seorang gadis cilik berusia 12 tahun, warga Kp. Sumur Sari, RT 03/RW 03, Desa Cigondewah Rahayu, Kec. Bandung Kulon, Kota Bandung, tewas seketika setelah tertabrak mobil Honda City di ruas jalan Tol Padaleunyi, Km 133 jalur A, Rabu (25/8) sekitar pukul 09.00 WIB.
Korban tertabrak ketika akan menyeberang di ruas jalan tol bersama ibunya, Ny. Aneng (45). Berbagai keterangan yang dihimpun "GM" di lapangan menyebutkan, peristiwa itu terjadi saat keduanya sedang menyeberang jalan tol, dari arah Jakarta meluncur mobil Honda City nopol B 1090 SAD yang dikemudikan Dodi, warga Jln. Padang, Kel. Jatipadang, Jakarta Selatan.
Akibat kerasnya benturan, tubuh korban dan ibunya terpental beberapa meter. Dalam peristiwa tersebut, korban mengalami luka parah dan meninggal seketika. Sedangkan ibunya Ny. Aneng, yang juga mengalami luka cukup parah, dilarikan ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung oleh warga yang kebetulan lewat.
Kapolres Bandung, AKBP Hendro Pandowo didampingi Kasat Lantas, AKP Edwin Affandi membenarkan, adanya peristiwa tersebut. Menurut Edwin, pihaknya kini masih melakukan penyelidikan dan memeriksa sejumlah saksi untuk mengetahui lebih jelas peristiwa tersebut.
"Hasil penyelidikan sementara, kecelakaan ini akibat korban dan ibunya menyeberang jalan di ruas jalan tol. Namun kita masih meminta keterangan sejumlah saksi untuk kronologi pastinya," katanya.
Petugas Jasa Marga Tol Padaleunyi, Jeje (30) yang dihubungi wartawan, juga membenarkan kalau peristiwa ini terjadi saat keduanya sedang menyeberang di ruas jalan tol. Namun saat itu datang mobil Honda City dengan kecepatan tinggi, hingga keduanya langsung tertabrak. "Benturannya kemungkinan sangat keras, karena jalur tersebut jalur cepat," katanya.
Menurut Jeje, kecelakaan serupa di jalan tol sering terjadi, karena warga tidak mengerti bahaya menyeberang di jalan tol. Padahal pihaknya sudah berupaya mengantisipasi hal tersebut, salah satunya dengan memagari pinggiran jalan tol.
"Kami sudah semaksimal mungkin mengantisipasi, agar warga tidak menyeberangi ruas tol. Kami sudah memagari pinggir jalan tol dengan tembok setinggi 2 meter dan menyediakan jembatan penyeberangan. Tapi tetap saja ada warga yang nekat menyeberang. Padahal jalan tol harus steril dari aktivitas masyarakat," katanya.
Thursday, 30 September 2010
Mahalnya Diabetes di tahun 2010
Secara harfiah, diabetes mellitus berasal dari kata diabetes berarti mengalir, dan mellitus berarti madu. Diabetes mellitus atau penyakit kencing manis atau penyakit gula adalah suatu kondisi gangguan metabolik yang ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah (hiperglikemia) secara menahun.
Seseorang disebut diabetisi atau menderita diabetes apabila pada pemeriksaan kadar gula darah puasanya melebihi angka 126 mg/dL atau dua kali berturut-turut pemeriksaan gula darah 2 jam sesudah makan, angka yang didapat melebihi 180 mg/dL.
Sesuai dengan namanya yang berarti mengalir dan manis, maka gejala-gejala diabetes yang ditemukan adalah banyak kencing, yang merupakan usaha tubuh untuk mengeluarkan gula yang berlebih diikuti banyak minum dan banyak makan. Disebut dengan ‘tiga P‘ yaitu Poliuri (banyak kencing), Polidipsi (banyak minum) dan Polifagi (banyak makan) disertai dengan penurunan berat badan yang tidak diketahui sebabnya.
Gejala-gejala lain adalah merupakan komplikasi karena kadar gula darah yang tinggi yang dapat merusak pembuluh darah besar ataupun kecil, misalnya luka yang tidak sembuh, lemas, lesu atau juga mengantuk.
Pada penderita diabetes gula tidak dapat atau sukar masuk ke dalam sel. Hal ini disebabkan oleh sedikitnya hormon insulin yang diproduksi kelenjar pankreas, atau karena sel tidak dapat memberikan respon yang baik terhadap insulin walaupun insulinnya sendiri sebenarnya cukup jumlahnya. Akibatnya gula akan menumpuk di dalam darah, tidak dapat dimanfaatkan oleh tubuh dan akhirnya dibuang melalui air seni atau tersisa di dalam darah.
Gangguan metabolisme karbohidrat ini menyebabkan tubuh kekurangan energi. Itu sebabnya penderita diabetes umumnya terlihat lemah, lemas dan tidak bugar.
Tak pelak lagi inti permasalahan dari diabetes adalah tingginya kadar gula dalam darah. Maka langkah yang paling praktis untuk menghindari resiko komplikasi akibat diabetes adalah menjaga semaksimal mungkin agar kadar gula selalu berada dalam batas normal dalam darah.
Kadar gula darah dalam tubuh bersifat fluktuatif, akan naik setelah makan dan turun setelah beraktifitas. Pada orang normal, setelah 2-3 jam sesudah makan, kadar gula darah akan kembali pada posisi normal, namun pada diabetisi kadarnya tetap tinggi.
Jalan yang paling mudah adalah selalu pantau kadar gula darah agar selalu berada dalam batasnya. Memiliki sendiri alat monitor gula darah saat ini menjadi metode paling efektif untuk mengetahui level gula darah pasien.
Seseorang disebut diabetisi atau menderita diabetes apabila pada pemeriksaan kadar gula darah puasanya melebihi angka 126 mg/dL atau dua kali berturut-turut pemeriksaan gula darah 2 jam sesudah makan, angka yang didapat melebihi 180 mg/dL.
Sesuai dengan namanya yang berarti mengalir dan manis, maka gejala-gejala diabetes yang ditemukan adalah banyak kencing, yang merupakan usaha tubuh untuk mengeluarkan gula yang berlebih diikuti banyak minum dan banyak makan. Disebut dengan ‘tiga P‘ yaitu Poliuri (banyak kencing), Polidipsi (banyak minum) dan Polifagi (banyak makan) disertai dengan penurunan berat badan yang tidak diketahui sebabnya.
Gejala-gejala lain adalah merupakan komplikasi karena kadar gula darah yang tinggi yang dapat merusak pembuluh darah besar ataupun kecil, misalnya luka yang tidak sembuh, lemas, lesu atau juga mengantuk.
Pada penderita diabetes gula tidak dapat atau sukar masuk ke dalam sel. Hal ini disebabkan oleh sedikitnya hormon insulin yang diproduksi kelenjar pankreas, atau karena sel tidak dapat memberikan respon yang baik terhadap insulin walaupun insulinnya sendiri sebenarnya cukup jumlahnya. Akibatnya gula akan menumpuk di dalam darah, tidak dapat dimanfaatkan oleh tubuh dan akhirnya dibuang melalui air seni atau tersisa di dalam darah.
Gangguan metabolisme karbohidrat ini menyebabkan tubuh kekurangan energi. Itu sebabnya penderita diabetes umumnya terlihat lemah, lemas dan tidak bugar.
Tak pelak lagi inti permasalahan dari diabetes adalah tingginya kadar gula dalam darah. Maka langkah yang paling praktis untuk menghindari resiko komplikasi akibat diabetes adalah menjaga semaksimal mungkin agar kadar gula selalu berada dalam batas normal dalam darah.
Kadar gula darah dalam tubuh bersifat fluktuatif, akan naik setelah makan dan turun setelah beraktifitas. Pada orang normal, setelah 2-3 jam sesudah makan, kadar gula darah akan kembali pada posisi normal, namun pada diabetisi kadarnya tetap tinggi.
Jalan yang paling mudah adalah selalu pantau kadar gula darah agar selalu berada dalam batasnya. Memiliki sendiri alat monitor gula darah saat ini menjadi metode paling efektif untuk mengetahui level gula darah pasien.
Subscribe to:
Posts (Atom)