Thursday, 30 September 2010

Awas Kecelakaan di Jalan Raya

Gadis Cilik Tewas di Jalan Tol
PADALEUNYI,(GM)-
Trisnawati, seorang gadis cilik berusia 12 tahun, warga Kp. Sumur Sari, RT 03/RW 03, Desa Cigondewah Rahayu, Kec. Bandung Kulon, Kota Bandung, tewas seketika setelah tertabrak mobil Honda City di ruas jalan Tol Padaleunyi, Km 133 jalur A, Rabu (25/8) sekitar pukul 09.00 WIB.

Korban tertabrak ketika akan menyeberang di ruas jalan tol bersama ibunya, Ny. Aneng (45). Berbagai keterangan yang dihimpun "GM" di lapangan menyebutkan, peristiwa itu terjadi saat keduanya sedang menyeberang jalan tol, dari arah Jakarta meluncur mobil Honda City nopol B 1090 SAD yang dikemudikan Dodi, warga Jln. Padang, Kel. Jatipadang, Jakarta Selatan.

Akibat kerasnya benturan, tubuh korban dan ibunya terpental beberapa meter. Dalam peristiwa tersebut, korban mengalami luka parah dan meninggal seketika. Sedangkan ibunya Ny. Aneng, yang juga mengalami luka cukup parah, dilarikan ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung oleh warga yang kebetulan lewat.

Kapolres Bandung, AKBP Hendro Pandowo didampingi Kasat Lantas, AKP Edwin Affandi membenarkan, adanya peristiwa tersebut. Menurut Edwin, pihaknya kini masih melakukan penyelidikan dan memeriksa sejumlah saksi untuk mengetahui lebih jelas peristiwa tersebut.

"Hasil penyelidikan sementara, kecelakaan ini akibat korban dan ibunya menyeberang jalan di ruas jalan tol. Namun kita masih meminta keterangan sejumlah saksi untuk kronologi pastinya," katanya.

Petugas Jasa Marga Tol Padaleunyi, Jeje (30) yang dihubungi wartawan, juga membenarkan kalau peristiwa ini terjadi saat keduanya sedang menyeberang di ruas jalan tol. Namun saat itu datang mobil Honda City dengan kecepatan tinggi, hingga keduanya langsung tertabrak. "Benturannya kemungkinan sangat keras, karena jalur tersebut jalur cepat," katanya.

Menurut Jeje, kecelakaan serupa di jalan tol sering terjadi, karena warga tidak mengerti bahaya menyeberang di jalan tol. Padahal pihaknya sudah berupaya mengantisipasi hal tersebut, salah satunya dengan memagari pinggiran jalan tol.

"Kami sudah semaksimal mungkin mengantisipasi, agar warga tidak menyeberangi ruas tol. Kami sudah memagari pinggir jalan tol dengan tembok setinggi 2 meter dan menyediakan jembatan penyeberangan. Tapi tetap saja ada warga yang nekat menyeberang. Padahal jalan tol harus steril dari aktivitas masyarakat," katanya.

No comments:

Post a Comment